Foto : Ribuan ekor sapi terjangkit PMK, sebagian besar berasal dari Kecamatan Aikmel, Lotim |
LOMBOK TIMUR - Peternak sapi di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kini dalam kondisi waspada. Sebab, ribuan ternak sapi milik mereka sudah terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Terjangkitnya ribuan ternak sapi telah dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Dinas Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lotim, drh. Hultatang. Diperkirakan sebanyak 1.160 kasus sapi milik peternak terjangkit PMK. Kendati demikian, jumlah hewan ternak yang sembuh sebanyak 400 ekor, yang masih sakit 369 ekor dan 22 ekor terpaksa harus dipotong.
Ternak sapi paling banyak tertular di Kecamatan Aikmel.
Meski Kecamatan Aikmel memiliki jumlah kasus yang paling banyak, tapi sebanding dengan tingkat kesembuhannya. Dari 380 kasus yang ditemukan di wilayah itu, angka kesembuhannya mencapai 251 ekor.
Sisanya 129 ekor yang tersebar di lima desa masih dalam proses pemantauan dan penanganan.
Bila dipresentasikan, tingkat kesembuhan sebesar 43 persen. Sedangkan yang sakit sebanyak 55 persen.
"Sapi yang masih sakit ini sudah bisa disembuhkan," ujar Hultatang.
Diuraikan Hultatang, sapi yang terpapar virus ini akan mengalami masa inkubasi selama 14 hari. Ternak sapi ini mulai sakit satu sampai empat hari. Tapi setelah tujuh hari ke atas sapi tersebut biasanya masuk masa pemulihan.
Dinas Keswan Lotim kata Hultatang, mengupayakan sebagian sapi yang masih sakit bisa segera sembuh. Dan diupayakan kasusnya tidak sampai bertambah.
Apalagi jumlah populasi sapi di Lotim mencapai 157.187 ekor. Dari jumlah tersebut hanya sekitar 0,74 persen yang terjangkit virus PMK.
"Sapi yang sakit kita berikan penanganan dua sampai tiga kali. Sebab karakter virus ini tidak bisa disembuhkan. Upaya yang dilakukan adalah menangani gejala yang di timbulkan," jelasnya.
Hultatang juga menjelaskan ciri - ciri ternak yang terjangkit virus PMK. Diantaranya, mengalami radang, demam, gangguan di mulut dan kuku bahkan sampai pingsan. Ketika mengalami gejala tersebut mengalami pincang dan susah untuk makan.
"Penyakit PMK ini tidak menular ke manusia," kata dia. (CN)
0 Komentar