Meski Ramai, Arus Balik di Pelabuhan Tano - Kayangan Terlihat Lancar

Foto : Penumpang yang menggunakan roda dua dan empat lebih memilih balik awal ke Pulau Lombok dan daerah lainnya untuk menghindari penumpukan dan antrean penumpang di KPL Poto Tano dan Pelabuhan Kayangan, Rabu (4/5).

SUMBAWA BARAT - H+3, situasi arus balik di Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur mengalami peningkatan. Meski ramai namun terlihat lancar.

Sejak pagi hingga sore hari, arus penumpang baik yang menggunakan roda dua maupun roda empat tak nampak signifikan. Diperkirakan, arus balik akan mengalami puncaknya pada H+6 dan H+7.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut (KPL) Poto Tano, Iptu Nurlana saat dihubungi channelntb.com, Rabu (4/5).

Meski ramai kata Nurlana, situasi di kawasan Pelabuhan Poto Tano masih terlihat normal dan lancar. Sejumlah petugas disiagakan pada titik-titik strategis untuk memperlancar arus balik.

"Kami tetap menerjunkan personil untuk melakukan pengamanan," ujar Nurlana.

Dia memperkirakan, arus balik mencapai puncaknya pada H+6 dan H+7 atau sehari sebelum aktivitas masuk kerja. Demikian pula dimulainya aktivitas studi mahasiswa dan para pelajar yang menempuh pendidikan di Pulau Lombok dan ke luar daerah lainnya.

Tak hanya Pelabuhan Poto Tano, Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur demikian adanya. Tampak masih terlihat lengang di pelabuhan yang menjadi satu-satunya akses penyeberangan antar kedua pulau tersebut.

Sementara itu, sejumlah penumpang arus balik dari pelabuhan Poto Tano dipersingkat untuk menghindari kepadatan.

Beberapa warga yang hendak menggunakan layanan kapal laut mengaku, sengaja lebih awal untuk menghindari penumpukan dan antrean penumpang.

Inaq Hamidah beserta keluarganya asal Terara, Lombok Timur mengatakan, setelah bersilaturrahmi dengan sanak saudaranya di Kabupaten Sumbawa, kepulangannya lebih awal untuk menghindari kemacetan seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau kami pulang menjelang akhir-akhir liburan, akan terjadi kepadatan dan antrean. Itu yang ingin kami hindari," ujarnya. (CN)