Disdag Lotim Pantau Kenaikan Harga Bahan Pokok

Keterangan : Kebutuhan Bahan pokok di Sejumlah pasar tradisional di Lotim alami kenaikan


LOMBOK TIMUR - Pantauan sejumlah pasar tradisional di Lombok Timur (Lotim) terjadi kenaikan harga bahan pokok seperti cabe, telur hingga daging. Namun kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan dibanding periode Minggu sebelumnya.

Hal itu diakui Kepala Dinas Perdagangan Lotim, Lalu Dami Ahyani, SH dengan menyebutkan bahwa kenaikan harga bahan pokok tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Apalagi sampai menimbulkan in-kondusifitas daerah yang mengakibatkan terjadinya inflasi.

"Kenaikan harga berkisar antara Rp. 1000-Rp. 2000. Dan kenaikan itu dalam batas kewajaran," ujar Dami Ahyani kepada channelntb.com, Jum'at (24/6).

Pada batas harga normal tersebut kata Dami, tidak sampai menimbulkan gejolak ditengah masyarakat. Namun yang jadi persoalan, apabila harganya naik tapi barangnya tidak ada.

"Tentunya ini akan menimbulkan gejolak kalau barang tidak ada tapi harga naik," jelasnya.

Baginya, terjadinya harga barang naik atau turun tidak hal yang normal. Kenaikan harga itu pada pasar-pasar tradisional tertentu.

Dia mencontohkan harga daging di beberapa pasar tradisional mengalami kenaikan harga. Kenaikan itu karena permintaan dan kebutuhan pasar yang tinggi. Sebaliknya, harga relatif normal apabila tidak ada kebutuhan yang meningkat.

"Harga daging di pasaran ada yang Rp. 120.000 / kg bahkan mencapai Rp. 130.000 per kg. Dan kenaikan itu merupakan hukum pasar yang diberlakukan oleh para konsumen ataupun pedagang," kata Dami.

Dampak lain terjadinya kenaikan harga daging namun tidak signifikan karena terjadinya wabah virus hewan ternak seperti Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).

Memang kata dia, untuk harga standar daging yang ditetapkan pemerintah tidak ada, namun masyarakat cenderung menggunakan hukum pasar. (CN)

0 Komentar