Meski Rawan Bencana Hidrometeorologis, Program Upland Berlanjut di Sembalun dan Suela

Distan Lotim terus mengawal program upland meski iklim mempengaruhi tanaman bawang putih


LOMBOK TIMUR - Potensi terjadinya bencana hidrometeorologis di wilayah Lombok Timur terutama di sekitar wilayah kaki gunung Rinjani, ternyata tak mempengaruhi program Upland di wilayah Kecamatan Sembalun dan Suela.


Awan konventif ditemukan di kaki Gunung Rinjani dibagian selatan. Diawali dengan kemunculan awan comulus secara sporadis dimana kondisi cuaca tersebut bersifat lokal.


Potensi bencana Hidrometeorologis bagi Dinas Pertanian Lombok Timur tak mengganggu jadwal musim tanam terutama program upland bawang putih di Kecamatan Sembalun dan Suela tahun 2022.


Dinas Pertanian Lotim menurut Kepala Bidang Penyuluhan, Mustawan, turut mendampingi petani terutama kelompok yang memperoleh program upland bawang putih dengan luas areal 800 hektar pada tahun ini.


"Sejauh ini belum ada laporan pengaduan dari masyarakat terlihat dengan perubahan iklim di wilayah itu. Dan penanaman pun sesuai schedule," jelas Mustawan kepada channelntb.com belum lama ini.


Ia juga menyebutkan pemerintah telah mendistribusikan saprodi  mulai dari bibit, dan saprodi lain seperti pupuk dan sebagainya. Itu artinya, program upland belum terpengaruh dengan kondisi iklim yang terjadi.


Selain itu, Distan Lotim juga melakukan pengawalan terhadap 12 kelompok tani yang memperoleh program upland ini. Mulai dari penanaman, pemupukan hingga proses lainnya. Pengawasan itu untuk memperoleh hasil produksi bawang putih ke depannya.


Dalam program upland ini kata Mustawan, dari total anggaran yang digelontorkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 ini hanya bisa terealisasi Rp. 9 miliar. Anggaran tersebut disesuaikan dengan wilayah dan luas areal lahan yang ditanami bawang putih. Termasuk musim tanam pada waktu tertentu.


Sejatinya, pemerintah pusat melalui kementerian pertanian menggelontorkan anggaran total sebesar Rp. 21 miliar hingga tahun 2025. (CN)

0 Komentar