Dari 23.800 ekor sapi yang terpapar virus PMK , kini tersisa 75 ekor sapi |
LOMBOK TIMUR - Hingga saat ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Lombok Timur, jumlah ternak sapi yang masih tersisa menderita Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 75 ekor sapi. Jumlah ini menurun drastis dari sebelumnya dengan angka 23.850 ekor sapi yang terpapar virus PMK.
Data ini kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak keswan) Lotim H Masyhur sesuai dengan hasil pemeriksaan dan pengamatan yang dilakukan institusinya.
Meski jumlah kasus PMK di Lotim terus mengalami penurunan, namun ia mengingatkan penularan kasus PMK masih tetap terjadi pada sapi-sapi ternak masyarakat.
“Kalau menghilangkan sama sekali virus ini tidak bisa. Tetapi minimal kita bisa menekan jumlah kasus yang terjadi . kita harap kasus ini terus mengalami penurunan bila perlu zero kasus,” demikian harapan Masyhur kepada media.
Disnak Keswan Lotim akunya, terus melakukan pemantauan dan pengecekan di kandang-kandang peternak untuk memastikan keadaan sapi ternak dan penyebaran virus di Lotim. Ia juga ingin memastikan tidak ada lagi sapi ternak yang dipotong paksa karena PMK.
Untuk mengantisipasi merebaknya kasus PMK, Pemkab Lotim menerima droping vaksin sebanyak 38,700. Jumlah tersebut saat ini sudah habis disuntikkan, bahkan saat ini pihaknya kembali menerima droping vaksin sebanyak 6000 vaksin dari provinsi.
“Terhitung sudah enam kali vaksin di droping. Sekarang menerima lagi 6000 vaksin. Jumlah ini akan habis dalam waktu dua hari. Tetapi kami masih memiliki stok 1,400 hanya untuk vaksin kedua saja, karena untuk bisa vaksin kedua kita harus menunggu minimal 4 minggu dulu setelah vaksin pertama,’’ ungkapnya.
Sejauh ini jumlah ternak yang sudah divaksin baru 38,000. Sementara jumlah hewan ternak yang harus divaksin sebanyak 162.000.
"Jumlah ini masih sangat jauh dari jumlah ternak yang harus memperoleh suntik vaksin. Walaupun Kabupaten Lotim merupakan daerah tertinggi penyebaran virus PMK di NTB," sebutnya. (CN)
0 Komentar