![]() |
Pemkab Lotim akan menerapkan ketentuan apabila pasar hewan dibuka. Minimal 30 persen capaian vaksinasi |
LOMBOK TIMUR - Menurunnya angka kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternak sapi di Kabupaten Lombok Timur sedikit melegakan para peternak. Bahkan dalam waktu dekat ini sejumlah pasar hewan akan mulai dibuka.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur, H. Masyhur mengatakan bahwa angka kasus PMK pada ternak sapi saat ini mengalami penurunan yang signifikan. Gencarnya vaksinasi terhadap sapi milik peternak melibatkan semua unsur baik TNI/Polri dan leading sektor lainnya hingga ke tingkat desa.
"Sosialisasi hingga ke tingkat desa sebagai langkah antisipatif pencegahan penyebaran penyakit ternak sapi tersebut. Disertai dengan pengobatan dan vaksinasi," ujar Masyhur.
Dibukanya pasar hewan di Lotim harus mengacu pada ketentuan yang berlaku. Selain melihat potensi kasus yang terjadi juga dilihat capaian vaksinasi pada ternak. Setelah ketentuan itu dipenuhi, maka rencana pasar hewan akan dibuka bagi umum.
"Rencananya minggu depan sudah mulai kita buka," harap Masyhur.
Salah satu syarat dibukanya pasar hewan ini target capaian vaksinasi minimal 30 persen. Sampai saat ini capaian vaksinasi kita berada pada angka sekitar 27 persen. Atau sekitar 45 ribu ternak yang telah vaksin.
Jumlah kasus PMK, Lombok Timur terbilang telah mengalami penurunan yang sangat signifikan. Begitu pun halnya dengan vaksinasi, tinggal beberapa persen akan memenuhi terget.
"Pembukaan pasar hewan rencananya akan dilakukan secara bertahap. Jika sebelumnya dalam seminggu 3 kali dibuka namun ditahap awal ini sekali seminggu. Jika kondisi telah normal maka pasar hewan tersebut akan dibuka seperti biasa," terang Masyhur.
Disnak Keswan Lotim akan terus memantau perkembangan situasi dilapangan nantinya. Jika ternyata masih terdapat kasus baru akan dibuka 1 atau 2 minggu sekali. (CN)
0 Komentar