Penyertaan modal Pemkab Lotim mencapai Rp. 78 miliar |
LOMBOK TIMUR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur pada tahun 2023 mendatang menargetkan deviden atau pembagian sisa hasil usaha dari PT. Bank NTB Syariah diatas Rp. 10 miliar.
Optimisme itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, Drs. HM. Juaini Taofik, M.Ap, setelah melihat antusiasme masyarakat untuk melakukan transaksi pada bank milik BUMD ini. Tahun 2022 lalu, Pemkab Lotim menerima deviden dari PT Bank NTB Syariah sebesar Rp. 9.8 miliar dari jumlah nilai penyertaan modal yang mencapai Rp. 78 miliar.
Ditambahkan Juaini Taofik, dengan adanya gedung yang baru dibangun menambah kesan, PT Bank NTB Syariah tak kalah saing dengan bank milik BUMN. Tentunya, dengan adanya kantor baru diikuti pelayanan yang baik, dan nasabah yang baik.
"Kalau dulu cluster nasabahnya, mayoritas merupakan dari kalangan PNS. Dengan kondisi bangunan yang baru, bisa saja nasabahnya dari semua kalangan, semisal dari perangkat desa dan pengusaha sektor lainnya," kata Juaini Taofik usai peresmian gedung PT Bank NTB Syariah Cabang Selong, Selasa (24/1).
Jika nilai transaksi dari masyarakat ke PT. Bank NTB Syariah semakin besar, bukan mustahil semakin banyak deviden atau sisa hasil usaha yang akan didapatkan.
"Kalau laba PT. Bank NTB Syariah besar maka deviden juga besar. Target kita tahun 2023 deviden bisa mencapai diatas Rp. 10 miliar," ujar Juaini Taofik merasa optimis.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Bank NTB Syariah, Kukuh Rahardjo menilai jika masyarakat masih menganggap keberadaan Bank NTB Syariah merupakan bank yang melayani dari kalangan PNS.
Persepsi masyarakat itu kata Kukuh, mulai akan diubah. Tidak hanya melayani dari kalangan PNS, bahkan masyarakat dari semua golongan akan dilayaninya.
Pembangunan gedung Bank NTB Syariah ini kata dia, bertujuan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Gedung baru ini merupakan satu dari 23 bangunan yang telah dibangun di NTB.
"Setelah kantor cabang Selong, kantor cabang Masbagik dan Aikmel juga masih dalam proses pembangunan dan beberapa bulan ke depannya akan diresmikan," kata Kukuh kepada wartawan.
Kedepannya, layanan kepada masyarakat jauh lebih bagus dan kemaslahatan yang lebih banyak khusus di Kabupaten Lotim.
Diakui Kukuh, Pemkab Lotim salah satu pemegang saham yang sangat pro aktif untuk tumbuh. Bahkan, Pemkab Lotim pemegang saham kedu terbanyak setelah Pemprop NTB dengan jumlah saham sebesar Rp. 78 miliar.
"Kontribusi yang diberikan kepada Bank NTB Syariah cukup besar. Selain itu, diharapkan mendorong masyarakat untuk ber - bank ke PT Bank NTB Syariah. Inilah yang memang kamu perlukan," ujarnya.
Masih ke persoalan mindset masyarakat akan kehadiran PT Bank NTB Syariah selama ini, Kukuh mengakuinya jika sejak tahun 2018 silam, persepsi itu diubahnya.
"Kami melayani seluruh masyarakat. Sehingga pembiayaan dan dananya juga difokuskan untuk pertumbuhan masyarakat," akunya. (CN)
0 Komentar