Giling Daging Bakso, Jari Pedagang Cilok Keliling Terputus

Empat ruas jari tangan L. Supriadi alias Robot terputus ikut digiling mesin penggiling daging bakso


LOMBOK TIMUR - Nasib apes menimpa Lalu Supriadi (37). Keempat ruas jari tangan kanan pria yang kesehariannya berprofesi sebagai pedagang bakso cilok keliling asal Dusun Dalem Lauk, Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, terputus digiling mesin penggiling daging.


Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat pagi (28/4) sekitar pukul. 09.00 wita di tempat penggilingan bakso 'Gondang Murah' depan pasar Kotaraja milik Selamet, warga Dusun Kampung Baru, Desa Paokmotong, Kecamatan Masbagik.


Akibat kelalaian tersebut, Lalu Supriadi yang biasa akrab disapa Robot oleh warga sekitar mengalami cacat permanen dengan keempat jari tangannya terputus bersama daging yang digilingnya.


Saat ini, korban sedang menjalani perawatan medis di RSUD R. Soedjono   setelah dilakukan operasi hampir 4 jam lamanya.


Penanganan medis terhadap korban Lalu Supriadi dilakukan oleh tim  spesialis tulang dr. Sukmawendi.


"Korban mengalami cacat permanen akibat keempat ruas jari tangan kanannya terputus," ujar dr. Sukmawendi singkat.


Related Article

Sementara itu, Kapolsek Sumur, AKP. Dewa Astawa, SH membenarkan telah memanggil sejumlah saksi terkait kecelakaan dilokasi penggilingan daging  Gondang Murah, Pasar Kotaraja.


Menurut Dewa Astawa, korban Lalu Supriadi sejatinya bukanlah karyawan penggilingan daging. Melainkan pelanggan yang setiap harinya sebagai pedagang bakso cilok yang hendak menggiling daging untuk dagangannya.


"Yang pasti ini merupakan bentuk kelalaian dari pemilik mesin giling. Tapi, kami sedang memeriksa saksi-saksi yang kebetulan berada dilokasi termasuk karyawan penggilingan itu," kata Dewa kepada channelntb.com, Jumat (28/4).


Menurut kejadian sesuai hasil pemeriksaan, korban bermaksud untuk menggiling daging untuk dijadikan bakso.  Sesampai di lokasi korban langsung  ditawarin untuk menggiling daging oleh Mas Yan, salah satu karyawan yang kini dijadikan saksi. Tetapi korban memaksa menggiling bakso dan memasukkan daging beserta bumbu-bumbu. Alasannya,  karena korban sudah terbiasa menggiling sendiri.


"Karena suasana ramai dan jumlah penggilingan yang banyak saksi tidak memperhatikan korban, setelah korban berteriak jarinya putus, saksi baru menyadari dan seketika itu juga korban dilarikan ke PKM Kotaraja," tutur Dewa.


Pada saat itu, saksi dalam keterangannya mengatakan bahwa korban memasukkan daging ayam serta bumbu dengan tangan kanan dan memencet tombol giling menggunakan tangan kiri. Sayangnya,  pada saat mesin giling hidup korban tetap membiarkan tangannya di mulut mesin penggilingan hingga peristiwa itu terjadi. (CN)

0 Komentar