17 Ribu Lebih Petani Tembakau Bakal Terima Bansos

Kabid Perkebunan Distan Lotim, Mirza Sophian, SP


LOMBOK TIMUR - Dinas Pertanian Lombok Timur masih memverifikasi petani yang bakal menerima (Bantuan Sosial (Bansos) akibat areal tanaman tembakau rusak diterjang hujan belum lama ini.


Verifikasi itu akan ditindaklanjuti setelah memperoleh data penerima bantuan dari Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Diperkirakan sebanyak 17 ribu lebih petani akan menerima Bansos sesuai luas areal lahan. Luas areal maksimal 2 hektar untuk satu Kepala Keluarga (KK)


Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian (Distan), Mirza Sophian, SP menyebutkan, anggaran yang disalurkan untuk petani tembakau yang terdampak senilai Rp. 18,2 miliar.


Diakui Mirza Sophian, luas areal tanaman tembakau milik petani yang mengalami kerusakan 4.245,23 hektar. Buruknya saluran drainase juga menjadi penyebab tanaman tembakau petani rusak.


"Sehari setelah hujan lebat yang turun secara terus menerus, kami melakukan monitoring dan pendataan. Tidak ada penambahan luas areal tanaman tembakau yang rusak," terang Mirza Sophian kepada channelntb.com, Senin (24/7).


Saat ini kata dia, Distan melalui petugas PPL masih melakukan pendataan terkait tingkat kerusakannya dengan kategori berat, sedang ataupun ringan. Data tersebut jadi rujukan untuk menyalurkan bantuan yang nantinya menjadi kebijakan Distan Lotim.


"Tingkat kerusakan tanaman tembakau petani itu bervariasi. Ada yang langsung melakukan tindakan dan ada pula petani yang membiarkan tanamannya terendam air setelah hujan," ujarnya.


Bansos yang akan disalurkan paling lambat pada bulan September 2023 mendatang yang dianggarkan melalui  Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) pada APBD 2023.


Mirza Sophian memberikan tips kepada para petani bila tanaman tembakaunya diguyur hujan hingga terendam. Konsepnya, petani segera memberikan pupuk ZPT, fungisida dan sebagainya untuk menghindari tanaman tembakau menjadi lembab yang berakibat jamur.


Mirza tak menyangkal bila saluran air yang terdapat di areal tanaman petani tak ditata dengan baik, sehingga air menggenangi tanaman tembakau.


"Tidak lancarnya saluran drainase menjadi penyebab tanaman tembakau menjadi rusak," aku Mirza. (CN)

0 Komentar