Akibat Hujan, Kerusakan Tanaman Tembakau di Lotim Capai 4 Ribu Ha Lebih

Kepala Dinas Pertanian Lotim, Ir. Sahri


LOMBOK TIMUR -  Kerusakan tanaman tembakau milik petani di Kabupaten Lombok Timur akibat diguyur hujan baru lalu mencapai 4.245,23 hektar.


Sejauh ini, Dinas Pertanian Lombok Timur telah mengambil sejumlah langkah strategis untuk meringankan beban petani tembakau terutama di Kecamatan Jerowaru, Keruak dan Suela yang memiliki dampak kerusakan cukup parah.


Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Ir. Sahri menjelaskan bahwa rusaknya tanaman tembakau para petani akibat intensitas hujan yang cukup tinggi belum lama ini. Di awal bulan Juli, turunnya hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan tanaman tembakau milik petani yang sudah memasuki usia 30-90 HST mengalami kerusakan dengan kondisi rata-rata layu daun.


Dia mengatakan, dari Informasi BMKG yang diterima bahwa memasuki bulan Juli dan 10 hari ke depan , peluang terjadinya hujan di NTB cukup tinggi yakni berkisar antara 70-90 persen. Ini berdasarkan peta perkiraan  curah hujan probabilitik Dasarian I, II dan III bulan Juli di stasiun Klimatologi Lobar yang di update tanggal 26 Juni 2023.


"Sebagian besar wilayah NTB terjadi hujan dengan peluang yang cukup lebat termasuk di Kabupaten Lombok Timur. BMKG menerangkan bahwa penyebab hujan beberapa hari terakhir karena adanya dinamika atmosfer diantaranya yakni aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan Kelvin sehingga memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan," terangnya.


Dia memaparkan bahwa gelombang Rossby adalah gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sepanjang wilayah ekuator dengan periode kurang dari 72 hari. Gelombang Rossby biasa bertahan 7-10 hari di wilayah Indonesia. Sedangkan gelombang Kelvin adalah gelombang atmosfer yang memiliki arah perlambatan kearah timur dengan periode antara 2-5-20 hari.


Sejauh ini kata Sahri, Distan Lotim melakukan pendataan areal terdampak dan menyiapkan PPL di masing-masing desa untuk memberikan bantuan teknis kepada petani terdampak.


"Berdasarkan laporan tim kabupaten dan kecamatan yang langsung ke lokasi,  lahan terdampak cukup luas  terutama di 3 kecamatan  yakni Jerowaru, keruak dan Suela. Sedangkan untuk 5 kecamatan diantaranya, Sakra, Sikur, Selong, Sakra Barat dan Wanasaba hanya sedikit yang terdampak. Sementara 10 kecamatan lainnya masih dalam kondisi aman," kata Sahri.


Sesuai hasil analisis tim, penyebab terjadinya kerusakan  tanaman tembakau petani selain disebabkan curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari lalu, juga karena saluran air (drainase):yang buruk. Bahkan, petani telah melakukan penyiraman kemudian datang hujan dan ada yang terdampak 2 kali sejak hujan minggu kemarin.

 

Sebagai tindak lanjut teknis yang dilakukan oleh Dinas Pertanian melalui petugas penyuluh lapangan (PPL) yaitu, menyarankan kepada petani untuk melakukan penyemprotan fungisida sebagai antisipasi penyakit akibat jamur.  Memperbaiki saluran air (drainase) dengan memperdalamnya agar air hujan tidak langsung menggenangi tanaman tembakau petani. Selanjutnya, melakukan pemupukan untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dengan memperhatikan kondisi cuaca. Serta, tetap waspada terhadap kondisi cuaca.


Mengantisipasi datangnya hujan susulan, langkah selanjutnya yang dilakukan Distan Lotim yakni, menyiapkan mesin pompa air yang dimiliki pemerintah, melakukan koordinasi dengan pihak bank bagi petani yang memiliki kredit untuk usaha tembakau agar dapat memperoleh keringanan angsuran.

Memberikan penjelasan  terhadap kondisi cuaca yang terjadi. Dan, memberi penjelasan akan disalurkan Bantuan Sosial (Bansos) DBHCHT untuk meringankan beban petani. (CN)

0 Komentar