Balona Festival di Desa Kertasari, KSB |
SUMBAWA BARAT - Festival Balona di Desa Kertasari, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sejatinya untuk mengembalikan eksistensi adat istiadat yang selama ini hampir hilang. Namun, ajang festival ini dapat memperkuat budaya bahkan terus dilaksanakan bahkan kini sudah masuk dalam kelender event di tingkat Propinsi NTB.
Ketua Bapemperdsa DPRD KSB, Andi Laweng, SH, MH mengatakan, Balona Festival bentuk semangat kegotongroyongan ditengah masyarakat yang saat ini sudah mulai memudar. Meski demikian, ternyata adat istiadat tersebut sepertinya masih dipegang di Desa Labuhan Kertasari.
"Balona Festival sudah masuk dalam agenda di tingkat propinsi dan kedepannya bisa berbicara banyak ditingkat nasional," harap Andi Laweng saat membuka Balona Festival, Minggu (23/7).
Pada kesempatan itu, Andi Laweng juga mengisahkan tentang bagaimana kondisi Desa Kertasari jaman dahulu dengan alat transportasinya sulit. Kondisi itu sekarang sudah berubah 360 derajat.
"Investasi mulai meningkat, bantuan dari Pemda terhadap Desa Kertasari sudah luar biasa. Satu yang menjadi pegangan kami dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab yaitu siri/rasa malu. Dan yang menjadi prinsip hidup kami masyarakat Desa Labuhan Kertasari adalah Taro ada taro gau (konsisten)," ungkap Andi Laweng.
Dikesempatan yang sama, Manager Comunity Relation PT. AMNT, Dimas mengapresiasi digelarnya Balona Festival ini. Menurutnya, Balona Festival berbeda dari festival yang pernah digelar sebelumnya.
“Saya memiliki kesan yang spesial. Kami pernah mengunjungi beberapa wilayah di Indonesia, saya paling kagum melihat pantai di KSB. Sudah saatnya kita promosikan, AMNT akan selalu mendukung. Mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata dengan harapan akan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat KSB," ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat W. Musyafirin mengakui pariwisata di KSB lama berkembang. Conectivity, lamanya jarak tempuh ke KSB menjadi salah satu kendala.
"Jadi percuma kalau kita promosi sementara rentang kendali jauh. Itulah sebabnya mengapa kita berupaya membangun bandara Poto Tano. InsyAllah, November tahun depan Bandara sudah bisa beroperasi," harap Musyafirin.
Masih kata dia, salah satu dampak yang signifikan adalah investasi akan semakin berkembang, sudah banyak yang berencana akan berinvestasi di sepanjang jalur pantai dari Poto Tano hingga Sekongkang.
"Tinggal menunggu realisasi Bandara saja," katanya.
Terhadap pentingnya hal tersebut, Bupati KSB meminta kepada Dinas Parpora untuk mengundang para investor untuk menginisiasi terbentuknya tim percepatan investasi khususnya bidang pariwista. Tim ini nantinya akan diakomodir melalui Peratruran Daerah dan diberikan insentif. Tim ini nantinya akan bekerja untuk memfasilitasi proses berinvestasi di KSB.
"Jika ada permasalahan yang berkaitan dengan izin dan lain-lainnya, tim tersebut nantinya akan bekerja dalam mendampingi hingga tuntas berbagai persoalan yang ada," ungkap Bupati KSB (CN)
0 Komentar