Nilai Investasi di Kabupaten Lotim Meningkat Pesat Dari Tahun ke Tahun

Kepala Dinas PMPTSP Lombok Timur, Husnul Basri, SE, MM


LOMBOK TIMUR - Nilai investasi di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berkaca pada tahun 2022, nilai investasi mencapai Rp. 7,5 triliun dengan jumlah tenaga kerja mencapai 46.217 orang.


Untuk tahun 2023 pada triwulan I per 31 Maret, nilai investasi di Kabupaten Lotim sudah mencapai Rp. 1,1 triliun lebih dengan tenaga kerja yang terserap sebanyak 9.947 orang.


Nilai investasi kembali meningkat di triwulan ke II per 30 Juni 2023 dengan capaian Rp. 1,6 triliun lebih dengan tenaga kerja yang terserap sebanyak 20.578 orang.


Diperkirakan, target pencapaian nilai investasi tahun 2023 akan melebihi dari pencapaian tahun 2022.


Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lombok Timur, Husnul Basri, SE, MM menyebutkan, nilai investasi di Kabupaten Lombok Timur didominasi dari sektor jasa seperti Usaha Mikro Kecil (UMK). Meski terlihat kecil namun jumlahnya yang cukup besar menjadi penyumbang nilai investasi dibanding sektor-sektor lainnya.


Dia menyebutkan, laporan penanaman modal ini adalah laporan yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang memiliki modal usaha diluar tanah dan bangunan diatas Rp. 1 miliar.  Tetapi, tidak diwajibkan melaporkan usahanya dibawah Rp. 1 miliar.


"Kegiatan usaha ada yang wajib melaporkan dan ada yang tidak. Yang dibawah Rp. 1 miliar tidak diwajibkan melaporkan laporan kegiatan penanaman modalnya. Tetapi di kantor perizinan usahanya ada. Namun masuk dalam perekaman data penanaman modal," ujar Husnul Basri kepada channelntb.com, Kamis (6/7).


Sebenarnya kata Husnul, nilai investasi itu dilihat dari seberapa besar modal yang ditanamkan untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang.


Karenanya, setiap pelaku usaha akan terekam dalam Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Misalnya, seseorang yang mau berdagang ayam geprek dengan usaha Rp. 50 juta, maka yang tercatat itulah nilai modalnya. Demikian pula jumlah tenaga kerjanya.


Masih kata Husnul, sektor UMK diantaranya bidang kuliner seperti rumah makan dan  perdagangan lainnya penyumbang angka terbesar nilai investasi dibanding sektor lainnya. Nilai investasi  sektor energi kelistrikan yang ada di Kecamatan Sambelia misalnya. Walaupun diawal modal yang ditanamkan cukup besar tapi sebenarnya itu merupakan padat modal. Namun, efek dari keberadaan pembangunan sektor kelistrikan itu jauh lebih besar. Contohnya,  adanya aktivitas ekonomi disekitar lokasi pembangunan pembangkit listrik termasuk penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak pula.


Sejatinya kata Husnul, target nilai investasi yang dicapai untuk Kabupaten Lombok Timur baik dari OSS-RBA atau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Timur berkisar nilai Rp. 1,9 triliun.


"Secara angka nilai investasi kita sudah jauh melampaui target. Tahun 2022 berada pada kisaran Rp. 7,5 triliun dalam satu tahun. Pada tahun 2023 ini diyakini akan bertambah seiring perekaman data pelaku usaha dalam setiap triwulan hingga akhir tahun 2023 mendatang," tandas Husnul. (CN)

0 Komentar