Kepala Bank NTB Syariah cabang Lombok Timur, Kasri A. Rahman |
LOMBOK TIMUR - Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur menerima deviden dari bank NTB Syariah sebesar Rp. 14 miliar lebih.
Sebagai pemegang saham terbesar kedua setelah Pemprov NTB dengan penyertaan modal sebesar Rp. 79,6 miliar lebih, wajar jika Pemda Lotim memperoleh deviden sebesar itu setelah Bank NTB Syariah mendapatkan laba dari bisnis yang digelutinya.
Kepala Bank NTB Syari'ah cabang Lombok Timur Kasri A. Rahman menyatakan bahwa seiring dengan peningkatan bisnis syariah baik dari sisi aset, pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga otomatis akan tumbuh pendapatan. Dari pendapatan tersebut akan dibahas kembali dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kemudian akan dibagi dalam bentuk laba. Salah satu unsur laba itu adalah deviden.
"Tahun 2022 lalu, deviden yang diterima Pemda Lotim mencapai Rp. 14 miliar," sebut Kasri A. Rahman kepada channelntb.com, Rabu (5/7).
Masih menyangkut tentang deviden bagi daerah, Kasri mengakui jika semakin meningkatnya setoran penyertaan modal dari masing-masing Pemda sudah tentu deviden akan meningkat pula.
"Kita bicarakan kebutuhan dan penguatan modal. Suntikan modal berpengaruh besar terhadap lancarnya bisnis yang ikut mempengaruhi deviden. Kita berharap, deviden yang diterima Pemda menjadi penyertaan modal sehingga nilainya bertambah ," kata Kasri.
Dikatakannya, Bank NTB Syariah berkonsentrasi pada pemenuhan bisnis dalam digitalisasi perbankan. Pada ulang tahun yang ke 59 ini, Bank NTB Syari'ah Cabang Lombok Timur terus meningkatkan pelayanan termasuk peningkatan Infrastruktur. Demikian pula dari sisi pembiayaan. Bank NTB Syari'ah secara gencar terus meningkatkan penyaluran pembiayaan hingga ke pelosok-pelosok menyasar pelaku UKM, pengusaha maupun sisi konsumtif. Termasuk pembiayaan projek dari pengusaha kontraksi.
Untuk meningkatkan kinerja petugas, Kasri akan terus melakukan penetrasi ke lapangan baik ke pasar, sekolah dan ke daerah dimana pertumbuhan bisnis yang bagus untuk mencari kantong dana sebagai sumber bisnis.
Diakuinya, setiap tahun terjadi pertumbuhan secara signifikan dari sisi aset, pembiayaan dan penghimpunan dana dari pihak.ketiga secara otomatis akan peningkatan laba yang berakhir pada peningkatan deviden.
"Semua itu kita lakukan berdasarkan ketentuan syariah. Dan semuanya dilakukan sesuai hukum syariah secara penuh," tandasnya. (CN)
0 Komentar