Event Budaya Batur Rumbuk IV Digelar, Diawali 'Tujaq Ragi Bleq'

Event Budaya Batur Rumbuk IV memiliki makna filosofi kebersamaan


LOMBOK TIMUR - 'Tujaq Ragi Bleq, budaya turun temurun masyarakat Sasak terutama di Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Lombok Timur. Filosofi Begawe Tujaq Ragi Bleq ini dikalangan masyarakat sebagai bentuk kebersamaan.


Tapi kali ini, acara adat masyarakat Desa Rumbuk khususnya dijadikan sebagai sebuah event tahunan yang memasuki tahun ke IV. Bertajuk Budaya Batur Rumbuk IV, kegiatan tahunan itu dibuka Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy di Masjid Jami` Al Wasilah Rumbuk, Kamis (24/8).


Diawali penyambutan “Tamu Tanak Gadang Pringgasela”, Bupati, Kapolres, dan sejumlah pimpinan OPD selanjutnya turut mempersiapkan bumbu yang akan digunakan dalam acara adat tujak ragi bleq. 


Dalam acara adat tersebut, Bupati dan sejumlah undangan tampak mengupas bawang merah yang dan selanjutnya menumbuknya bersama beragam bumbu lain yang telah dipersiapkan dalam sebuah lesung itu.


Tujak ragi bleq, ungkap Bupati Sukiman mengandung filosofi koordinasi dan kebersamaan. Segala sesuatu kalau dilakukan secara sendiri-sendiri akan sulit terlaksana. Akan tetapi bila dikoordinasikan dan dilakukan bersama akan meringankan dan hasilnya menjadi lebih baik.


Karena itu ia mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari agenda tahunan Batur Rumbuk seraya mengajak untuk menyukseskannya bersama.


"Mari laksanakan sebaik-baiknya secara bersama-sama,” imbau Bupati Sukiman.


Ia juga mengapresiasi kerja semua pihak yang berkontribusi untuk keberlangsungan event yang diagendakan berlangsung hingga hari Ahad (27/8) tersebut. 


Tidak hanya pemuda rumbuk, melainkan juga pemuda dan masyarakat lain yang memiliki ikatan kultur dan akar yang sama yaitu Pringgasela dan Temanjor.


Dalam event budaya ini, Bupati Sukiman berharap agar event acara ini berlangsung lancar dan mendatangkan keberkahan,  penyelanggaraan event tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.


Selain sejumlah acara adat, kegiatan ini juga diisi bazaar, hiburan, hingga kegiatan sosial seperti sunatan masal, dan berbagai lomba. (CN)

0 Komentar