Tidak Masuk Sistem Inaportnet, KUPP Disinyalir Bekingi Kapal VIP Mulya

Kapal VIP Mulya nyelonong bersandar melakukan aktifitas bongkar muat meski melanggar jadwal di Pelabuhan Bemete


SUMBAWA BARAT - Per tanggal 1 Agustus 2023, Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI telah menetapkan pelayanan berbasis Inaportnet.


Sejatinya, aktifitas bongkar kapal dengan nama lambung Surya Pertiwi sudah terjadwal bongkar berdasarkan aturannya sesuai data per tanggal 18 Agustus.


Dari data di lapangan, bongkar muat kapal nama lambung VIP Mulya tidak terdaftar dalam Inaportnet. KUPP justru melegalkan perusahaan tersebut melakukan aktifitas bongkar muat, meskipun tidak terdaftar. Berdasarkan informasi, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP)  justru melanggar aturan. Tentu saja kapal Surya Pertiwi harus menunggu kembali setelah VIP Mulya tiba-tiba menerobos masuk ke dermaga tanpa jadwal yang sudah ditentukan.


Untuk diketahui, Inaportnet merupakan sistem informasi layanan tunggal secara elektronik berbasis internet untuk mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang standar dalam melayani kapal dan barang dari seluruh Instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan, termasuk sistem layanan Badan Usaha.


Dalam aturan itu sendiri dipertanyakan pembayaran (PNPB) Pemasukan Negara Bukan Pajak, yang semestinya sudah tercover pada aturan Inaportnet. KUPP syarat dengan kepentingan, apa lagi memiliki kewenangan tata kelola dermaga.


Menurut Ketua LSM Semut Merah Fikri Insani mengungkapkan, ada dugaan kebocoran penerimaan bukan pajak negara di pelabuhan Benete.


"Indikasinya tidak transparannya sistem online bongkar muat. Diduga administrator pelabuhan memainkan perusahaan siluman untuk mengendalikan bongkar muat. Ada dugaan monopoli bisnis sehingga merugikan pengusaha swasta lain," jelasnya.


Untuk itu, Lanjut Fikri, meminta Kejati dan Polda NTB memeriksa indikasi korupsi dan KKN dalam pengelolaan administrator pelabuhan. Baik merugikan keuangan negara berupa PNBP dan titip menitip perusahaan milik oknum pejabat Syahbandar.


Dikonfirmasi media Kepala Syahbandar Kelas II Pelabuhan Benete melalu jejaringan aplikasi WhatsApp tak mau menanggapi. Hingga media ini memberitakan belum ada tanggapan dari pihak Syahbandar. (CN/AS)

0 Komentar