TNGR Terbakar, Pendakian Ditutup Sementara

Kawasan TNGR terbakar, tim bersama masyarakat berupaya melakukan pemadaman


LOMBOK TIMUR - Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) masih menutup  jalur pendakian Aik Berik dengan jalur pendakian Tetebatu, Kabupaten Lombok Timur menyusul terjadinya kebakaran di wilayah kerja resort Aik Berik yang berbatasan langsung dengan wilayah kerja resort Joben/Otak Kokoq.


Kepala Seksi II Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Kementerian Kehutanan RI, Lidia Tesa Vitasari Seputro mengungkapkan,  hingga saat ini petugas resort Aik Berik bersama dengan para mitra di Lombok Tengah  hingga sore tadi, Selasa (8/8) terus melakukan upaya pemadaman api. Terdapat dua titik api yang hingga kini masih dalam proses pemadaman.


"Petugas resort Joben beserta masyarakat saat ini melakukan pemantauan di jalur pendakian Tetebatu dan membuat sekat bakar sebagai bentuk antisipasi jika ada loncatan api," ujar Lidia, kepada channelntb.com, Selasa (8/8).


Meski demikian, Lidia belum dapat memastikan mengenai luas area yang terbakar.


"Terkait dengan kejadian ini, Balai TNGR melakukan penutupan jalur pendakian Tetebatu dan Aikberik. Sampai kondisi dinyatakan aman untuk aktivitas pendakian. Untuk jalur pendakian yang lainnya masih tetap dibuka," ujar Lidia 


Diakuinya, medan area terbakar  berupa tebing curam cukup menyulitkan petugas dalam melakukan  pemadaman. 


Sementara itu, salah satu petugas TNGR, Dwi Pangestu dalam laporannya mengungkapkan lokasi kebakaran berada di dua titik yakni Resort Aik Berik SPTN Wilayah I dan Resort Joben SPTN Wilayah II.


Dalam rilisnya disebutkan bahwa hasil pemantauan hotspot melalui aplikasi SiPongi Selasa (8/8 ) terdeteksi 4 HS  baru yang berada di wilayah kerja Resort Aikberik pada titik -8.464996°S 116.40266°E (HS 13), titik -8.46559°S 116.40284°E (HS 14), titik -8.46883°S 116.40104°E (HS 15), titik -8.46943°S 116.40128°E (HS 16)


Dalam perkembangannya, Tim 3 Via Aikbual sejak hari Senin, (7/8) melakukan pemadaman secara langsung dititik yang terdeteksi sebelumnya sebagai HS 6 dan HS 7 (Gunung Tain Manuk menuju kearah lereng Gung Kondo/Sangkareang). Sekitar pukul 16.00 Wita api berhasil dipadamkan sehingga bisa memutus api untuk tidak menyebar semakin luas kearah lereng timur. Sementara lereng sebelah barat disekitar Kokok Lenek, kebakaran masih terjadi dengan arah api menuju kebagian bawah dan tim terus memantau pergerakan api. 


Selanjutnya, pada hari Selasa, (8/8),  Tim melakukan pemadaman dilereng bagian barat dan api dapat dikendalikan. 


"Sekitar pukul 15.00 Wita setelah selesai melakukan mop up untuk memastikan api benar-benar padam tim dijadwalkan untuk kembali ke Aikbual," terangnya.

 

Sementara itu, pada lereng yang lain, Tim 5 pada hari Senin, (7/8) pukul 21.40 Wita via jalur wisata pendakian Tetebatu tiba di camping ground Tetebatu (ketinggian 2.340 mdpl), melakukan pemantauan dan terlihat api menyala di arah barat daya camping ground. Titik yang terdeteksi sebelumnya sebagai HS 13 dan 14. Sedangkan pada hari Selasa pukul 06.30 Wita tim melakukan pemantauan dan tidak melihat adanya nyala api ataupun asap disekitar lokasi yang terbakar pada malam harinya. Tim melanjutkan pembuatan sekat bakar dan sebagian tim melakukan penyisiran kearah Kondo menjumpai 3 rombongan tamu mancanegara yang mendaki sebelum jalur ditutup untuk  kemudian diarahkan agar rombongan segera turun karena kondisi kawasan masih rawan terjadi kebakaran.


"Jenis vegetasi yang terbakar seperti rumput, ilalang, semak, perdu, pepohonan dengan jenis dominan cemara dan bak-bakan," sebutnya.


Dia menambahkan, Pemantauan CCTV terhadap HS 13, 14, 15 dan 16 tidak terlihat adanya FireSpot, konfirmasi tim lapangan yang bertugas  sampai dengan pukul 17. 00 Wita menyatakan nihil asap, pada aplikasi SiPongi sampai pukul 16.30 Wita tidak ada penambahan HS baru disekitar lokasi yang terbakar. 


"Total sementara luas areal karhutla yang telah padam pada Kawasan TNGR seluas 205 ha," tandasnya. (CN)

0 Komentar