MATARAM - Tanpa adanya landasan dasar komitmen dan kejujuran, rasa-rasanya sebuah visi misi yang menggelegar sekalipun tidak ada gunanya. Sebab, kondisi masyarakat hari ini menginginkan wakil yang komitmen dan jujur sebagai landasan utama dalam menentukan pilihan.
Komitmen adalah sikap atau tekad untuk menjalankan tugas-tugas yang telah diamanahkan dengan sepenuh hati. Seorang wakil yang komitmen akan terus berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi kepentingan masyarakat.
Dikarenakan itu, Caleg DPRD Provinsi NTB Dapil 2 Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara dari Partai NasDem nomor urut 12, Novian Mulyadi, berkomitmen untuk selalu hadir dan melayani konstituennya, jika dirinya diberikan mandat mewakili suara masyarakat di gedung Udayana nanti.
“Kita sangat paham bagaimana sikologis masyarakat. Karna itu, saya berkomitmen tidak hanya muncul di saat-saat tertentu, namun hadir dan siap melayani masyarakat kapanpun dibutuhkan.” kata Novian Mulyadi di Mataram, Sabtu (10/2/2024).
Bagi Novian, komitmen tak hanya sebatas merawat kepercayaan masyarakat, tetapi juga berarti memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas-tugas yang diemban.
Seorang wakil yang komitmen akan berusaha untuk menjalankan tanggung jawabnya dengan sebaik-baiknya dan tidak mengambil jalan pintas yang merugikan masyarakat.
“Yang pasti, saya akan melakukan segala upaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang telah memilih saya," komit dia.
Novian menyadari, kejujuran juga merupakan landasan utama yang tidak dapat diabaikan oleh seorang anggota dewan. Seorang wakil yang jujur akan terus terbuka dan transparan dalam segala tindakannya.
Karena itu, dirinya akan selalu menjaga komitmen sebagai wakil rakyat yang dapat selalu dipercaya. Bagi dia, seorang wakil rakyat bukanlah siapa-siapa jika tidak dipercaya oleh rakyat.
Ada banyak kasus dimana seorang wakil rakyat lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan masyarakat. Mereka sering kali melanggar aturan dan menggunakan kekuasaan mereka untuk memperkaya diri sendiri atau kelompoknya.
Kasus yang demikian tentu membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap mereka yang pernah dititipi amanah untuk mewakili suara mereka.
"Kepercayaan masyarakat itu mahal dan tidak bisa dibeli oleh apapun. Maka untuk menjaga kepercayaan itu, komitmen dan kejujuran adalah kuncinya," demikian Novian. (*)
0 Komentar